BAB 1 AL-KHAUF (TAKUT)
Dijelaskan dalam sebuh hadis nabi bahwa Nabi SAW Bersabda:
" Allah Swt telah menciptakan malaikat dengan memiliki sayap. Sebuah
sayap di belahan Timur, dan sayap yang satunya lagi berada di belahan dunia
bagian barat. Kepalanya berada di bawah Arasy, sementara kakinya menginjak di
bumi yang ke tujuh (Bumi yang paling bawah). Ia memiliki bulu-bulu sebanyak
jumlah bilangan mahluk Allah swt. Apabila ada orang laki-laki dan perempuan
dari umatku yang membaca shalawat kepada Ku, maka Allah swt. Memerintahkan
kepada malaikat itu agar menyelam kedalam lautan cahaya di bawah Arasy.
Kemudian ia keluar dari dalam lautan cahaya itu sambil mengibas-ngibaskan
sayapnya. Maka meneteslah percikan-percikan air cahaya dari setiap bulunya.
Allah swt menjadikan dari setiap itu sebagai malaikat yang beristigfar
(memohonkan ampun) baginya (Orang yang membaca Shalawat tersebut) sampai hari
kiamat."
Firman Allah
swt: " Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaknya
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)
dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan."(QS. Al-Hasyr:18)
Maksudnya,
takutlah kepada Allah dan taatilah Dia, bersedekah dan beramalah dengan penuh
ketaatan agar supaya kamu dapat memetik buah pahalanya kelak dihari kiamat.
Para malaikat, umi, langait, waktu siang dan malam akan memeberikan kesaksian
terhadap apa yang telah dikerjakan oleh manusia keturuan Adam, baik mengenai
kebaikan atau keburukan, yang berupa ketaatan maupun kemaksiatan. Bahkan
anggota-anggota tubuhnya juga akan memberikan kesaksian yang dapat
memberatkannya.
Sementara
bumi memberikan kesaksian yang menguntungkan orang-orang yang beriman dan orang
yang zuhud. Dalam kesaksian itu dia menyatakan: " Dia (orang mukmin) telah
menyembahb Tuhan yang maha tinggi, di atasku dia berpuasa, berhaji dan berjihad
di Jalan Allah swt." Mendengar kesaksian itu bergembiralah orang yang
beriman dan orang yang zuhud.
Dan bumi
juga memberikan kesaksian yang memberatkan orang-orang kafir dan orang yang
durhaka. Dia berkata : “ Dia (orang Kafir) telah berlaku musyrik di atasku, dia
berzina, dan makan barang yang haram”. Sehingga alangkah celakanya bila Tuhan
Yang Maha Penyayang di antara para penyayang, menyelesaikan persoalan hisab
dengan seadil-adilnya. Orang mukmin adalah orang yang takut kepada Allah swt
dengan seluruh organ dan anggota tubuhnya. Sebagaimna yang dikatakan oleh Abu
Laits, bahwa takut kepada Allah dapat dilihat indikasinya dalam tujuh hal
berikut.
Lidahnya
Orang yang
takut kepada Allah, selalu berusaha mencegah lidahnya dari berbohong,
menggunjing, mengadu domba, membual dan mengobral perkataan yang tidak berguna.
Ia akan menjadikan lidahnya sibuk untuk selalu berzikir kepada Allah swt membaca
Al-Quran, berdiskusi dan mengkaji Ilmu.
Hatinya
Orang yang
takut kepada Allah swt akan selalu membuang rasa permusuhan, kebohongan,
kedengkian dari dalam hatinya. Karna kedengkian itu dapat merusak kebaikan,
sebagaimna sabda Rasulullah saw : “Sesungguhnya dengki itu membakar hangus
kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar”. Ketahuilah, dengki itu termasuk
penyakit hati yang sangat berbahaya. Dan semua penyakit hati, tidak dapat
disembuhkan melainkan dengan ilmu dan amal.
Penglihatannya
Orang yang
takut kepada Allah swt tidak akan melihat pada yang haram, baik mengenai
makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya. Dia tidak memandang dunia dengan
nafsu ambisi dan keinginannya, tetapi dia memandangnya untuk mengambil
perlajaran dan ibrah. Dia tidak memandang pada sesuatu yang tidak halal dilihat
olehnya. Rasulullah saw Bersabda : “Barang saiapa yang memenuhi mataranya
dengan sesuatu yang haram, maka Allah akan memenuhi matanya dengan api neraka
pada hari kiamat”.
Perutnya
Orang yang
takut kepada Allah swt tidak akan memasukkan makanan yang haram ke dalam
pertunya, karena yang demikian adalah dosa yang besar. Rasulullah saw bersabda
: “Apabila sesuap nasi jatuh ke dalam perut anak cucu Adam (Makanan Haram),
maka malaikat yang ada di Bumi dan di Langit melaknatinya selama suapan makanan
itu ada dalamperutnya dan kalu Ia mati dalam keadaan demikian, maka tempatnya
adalah neraka Jahanam.”
Tangannya
Orang yang
takut kepada Allah swt, tidak mau menerima suatau yang haram, tetapi selalu
berusaha menggapai dan meraih sesuatu yang mengandung unsur ketaatan dan dapat
mendekatkan diri kepada Allah swt. Diriwayatkan dari Ka’ab bin Akhbar, Ia
berkata : “ Allah swt menciptakan suatu perkampungan dari zabarjad yang berwana
hijau. Dalam perkampungan itu terdapat seribu rumah, di dalam setiap rumah
terdapat seribu kamar. Tidak ada yang menempati tempat yang sedemikian indah
itu, kecuali orang yang apabila disodorkan atau ditawarkan kepadanya sesuatu
yang haram dia menolak dan meninggalkannya, karena takut kepada Allah
swt."
Kedua Kakinya
Orang yang
takut kepada Allah swt. Tidak akan melangkahkan kakinya untuk berjalan dalam
kemaksiatan kepada Allah swt. Tetapi kakinya digunakan berjalan dalam ketaatan
keapda Allah swt dan mencari keridhaan-Nya dan berjalan kearah kebaikan,
bergaul bersama ulama dan orang-orang saleh.
Ketaatannya
Orang yang
takut kepada Allah swt selalu mengorientasikan segala aktivitas ketaatan dan
kesalehannya hanya untuk mencari keridhaan Allah, menjauhi sifat Riya’ dan
kemunafikan.
Jika seseorang
telah melakukan yang demikian itu, maka ia termasuk kedalam kategori
orang-orang yang sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt berikut ini :
" Dan kehidupan Akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang
bertakwa." (QS. Az-Zukhruff:35)
Mereka
berada dalam syurga yang penuh dengan kenikmatan sebagaimana yang disebutkan
dalam firman Allah swt berikut ini: " Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa itu berada dalam taman-taman dan mata air – mata air yang
mengalir." (QS. Al-Hijr: 45)
Dan Firman-Nya
: " Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada di dalam Syurga dan
kenikmatan." (QS. Ath-Thur:17)
Dan
Firmannya : " Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam
tempat aman." (QS. Ad-Dukhan:51)
Dari
ayat-ayat di atas dapat diambil pengertian bahwa seakan-akan Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu akan selamat besok di hari
kiamat."
Seyogyanya
orang yang beriman mengambil posisi tengah antara takut (Khauf) dan Harapan
(raja’). Dia harus selalu mengharapkan rahmat Allah swt dan tidak berputus asa.
Allah swt berfirman : " Janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Tuhan." (QS. Az-Zumar:53).
Beribadah
menyembah Allah swt, meninggalakan segala perbuatan yang buruk dan bertaubat
kembali kepada Allah swt.
Diceritakan,
bahwa suatu ketika Nabi Daud as. Duduk di majelisnya dengan membaca kitab
Zabur, tiba-tiba ia melihat seekor ulat merah di Tanah, lalu ia berkata di
dalam hatinya: "Apa yang dikehendaki Allah swt dengan ulat ini?"
Kemudian Allah swt mengizinkan kepada ulat itu berbicara : " Wahai Nabi
Allah, ketika siang Allah mengilhamkan kepada ku untuk membaca : Subhaanallaahi
walhamdu lillahi wa laa ilaaha illallahu wallaahu akbar (Maha suci Allah,
segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Allah, dan Allah Maha besar), sebanyak
seribu kali dalam setiap siang hari. Dan ketika malam Allah swt mengilhamkan
kepadaku untuk membaca : "Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin Nabiyyil
ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam" (Ya Allah Anugerahkanlah
rahmat dan salam kepada Nabi Muhammad seorang nabi yang ummi dan juga kepada
keluarga dan sahabat beliau), sebanyak seribu kali setiap malam. Lalu bagaimana
halnya dengan anda? Apa yang anda katakan wahai Nabi Allah, agar aku dapat
mengambil suatu yang bermanfaat dari anda?
Atas jawaban
ulat itu Nabi Daud merasa menyesal atas suara hatinya yang bernada meremehkan
terciptanya ulat itu. Dia menjadi takut kepada Allah swt, maka ia bertaubat dan
berserah diri kepada Allah swt.
Adalah Nabi
Ibrahim Kekasih Allah, ketika ingat akan kesalahannya ia menjadi tak sadarkan
diri, dan gemuruh rasa takut di dalam hatinya terdengar dari jarak satu mil.
Kemudian Allah mengutus malaikat Jibril untuk mendatanganginya dan berkata :
" Tuhan yang maha perkasa berkirim salam kepadamu, dan berfirman: "
Apakah Anda melihat seorang kekasih takut pada kekasih pujaannya?"
Demikian
itulah sifat dan karakter para nabi, wali, orang yang saleh dan orang-orang
zuhud, maka renungkanlah!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar